JAKARTA, pada tanggal 3 Oktober 2025 di Gedung Kiara Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) resmi ditandatangani Kerjasama perjanjian dengan SCCR Indonesia.
Kerja sama ini merupakan bentuk kolaborasi RSCM dengan PT Stem Cell and Cancer Research Indonesia (SCCR) dalam bidang pengembangan SDM dan penelitian terapi Sel Punca.
Memperkuat Layanan Berbasis Sel Punca
Dengan adanya kolaborasi ini diharapkan akan mampu mendukung prioritas nasional di bidang kesehatan dan memperkuat riset serta layanan berbasis sel punca di Indonesia.
Kerjasama ini ditujukan supaya bahan-bahan yang dianalia menjai lebih tajam sehingga mampu menghasilkan produk bermanfaat bagi manusia kedepannya, jelas Direktur Utama RSCM, dr. Supriyanto Sp.B, FINACS, M.Kes.
Diyakini dengan kolborasi sel punca ini yang dalam tahap riest mampu membuat trobosan yang berpotensi meningkatkan Kesehatan tanah air tercinta.
Menurutnya dunia tidak ada perubahan tanpa adanya breakthrough, yang merupakan trobosan orang-orang yang mau mengerjakan sesuatu apa yang dianggap tidak mungkin sebelumnya.
Pengembangan Sumber Daya Manusia juga Menjadi Prioritas
Kolaborasi melibatkan transfer pengetahuan, pelatihan terpadu, dan penguatan kapasitas akademik sebuah investasi jangka panjang agar generasi ilmuwan dan klinisi berikutnya mampu melanjutkan karya tanpa selalu mengimpor teknologi.
Ambisi ini selaras dengan upaya nasional untuk industrialisasi kesehatan dan hilirisasi riset, sehingga produk-produk inovasi bisa lahir dari dalam negeri dan siap bersaing di pasar internasional.
Dari sisi manfaat klinis, penelitian sel punca menawarkan potensi luas: regenerasi jaringan, perbaikan kerusakan, dan modulasi inflamasi.
Kolaborasi yang dilakukan oleh Profesor Dr. dr. Agung Putra, M.Si., Med SCCR dan RSCM juga menghadirkan kesempatan untuk memformulasikan produk anak bangsa yang teregulasi dan teruji bukan sekadar teknologi demonstrasi.
Bila riset, regulasi, dan layanan klinis berjalan beriringan, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada produk impor dan bahkan menjadi pusat rujukan di kawasan.
Akhirnya, yang paling membesarkan hati adalah dimensi kolektif dari proyek ini: ilmuwan, dokter, regulator, dan industri bergerak bersama.
Inovasi besar sering lahir dari ketekunan dan keberanian mengambil langkah yang tampak mustahil dan kolaborasi SCCR & RSCM menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih siap untuk mewujudkan terobosan-terobosan tersebut.
Dengan landasan ilmiah, tata kelola yang baik, dan pengembangan SDM yang konsisten, masa depan kesehatan berbasis sel punca di Tanah Air bukan lagi sekadar harapan, melainkan tujuan yang sedang dibangun.