WhatsApp CS-2 (+62 811 7622 223), CS-3 (+62 811 2877 766)

Apa Itu Sel Punca Dewasa dan Fungsinya

Adult Stem Cell - Sel Punca Dewasa

Tubuh manusia tersusun dari berbagai jenis sel yang memiliki fungsi khusus, seperti sel otak, ginjal, dan darah. Berbeda dengan sel-sel tersebut, sel punca merupakan sel dasar yang memiliki kemampuan memperbarui diri sekaligus menghasilkan sel matang dengan fungsi tertentu.

Keberadaan sel punca pada manusia telah lama menjadi perhatian dalam penelitian biomedis, terutama sel punca dewasa, yang umumnya ditemukan dalam jumlah terbatas di jaringan tubuh seperti sumsum tulang dan lemak.

Meskipun kapasitasnya lebih terbatas, sel punca dewasa berperan besar dalam regenerasi jaringan dan perbaikan sel yang rusak, sehingga menjadikannya fokus dalam pengembangan terapi regeneratif sel [1][2]

I. Definisi Sel Punca Dewasa

Somatic atau Adult stem cells atau sel punca dewasa adalah sel yang belum terdiferensiasi secara maksimal dan ditemukan di berbagai jaringan tubuh, seperti kulit, otak, hati, lemak dan sumsum tulang. Sel ini bersifat multipotent, yakni hanya dapat berkembang menjadi tipe sel tertentu sesuai dengan jaringan asalnya, dan berfungsi menggantikan sel yang hilang atau rusak.

Sel punca dewasa pertama kali diteliti di sumsum tulang lebih dari 50 tahun lalu, dan sejak saat itu digunakan dalam transplantasi untuk pasien leukemia. Penemuan ini kemudian meluas pada jaringan lain, sehingga membuka peluang terapi regeneratif untuk berbagai penyakit, termasuk gangguan jantung, diabetes, dan penyakit saraf.[3][4]

II. Tipe Sel Punca Dewasa

Sel punca berperan memperbaiki atau menggantikan sel yang hilang atau rusak akibat cedera, penyakit, maupun proses penuaan. Sepanjang hidup manusia, populasi sel punca dewasa ditemukan pada banyak jaringan seperti sumsum tulang, otak, kulit, lemak, hingga otot rangka, meskipun jumlahnya relatif sedikit.

Berbagai tipe sel punca dewasa yang telah diidentifikasi antara lain:

  • HSC: Berasal dari sumsum tulang, bertanggung jawab membentuk semua jenis sel darah, dan banyak digunakan dalam terapi transplantasi.
  • MSC: Awalnya diisolasi dari sumsum tulang, ditemukan pada hampir semua jaringan vaskular, dapat berdiferensiasi menjadi osteoblas, adiposit, dan kondrosit.
  • NSC: Berada di area tertentu pada otak, menghasilkan neuron, astrosit, dan oligodendrosit.

Itulah beberapa tipe jenis jenis stem cell dewasa yang paling sering diteliti dan dikenal karena potensinya dalam regenerasi jaringan dan pengembangan terapi penyakit.[5][6][7]

III. Asal Sel Punca Dewasa

Sel punca dewasa dapat diperoleh dari berbagai jaringan tubuh postnatal (pasca-kelahiran). Dua sumber utama yang paling umum digunakan dalam aplikasi klinis adalah:

1. Sumsum Tulang (Bone Marrow)

  • Sumsum tulang merupakan sumber umum MSC (Mesenchymal Stromal Cells) yang telah banyak digunakan dalam terapi sel.
  • MSC dari sumsum tulang dikenal sebagai BM-MSC (Bone Marrow-derived MSC).
  • Komposisi dan fungsi BM-MSC dapat dipengaruhi oleh usia donor, donor dari usia muda seringnya lebih disukai dalam aplikasi klinis.

2. Jaringan Lemak (Adipose Tissue)

Jaringan lemak merupakan alternatif yang menarik karena memiliki beberapa keunggulan dibanding sumsum tulang.

  • MSC dari jaringan lemak dikenal sebagai ASC (Adipose-derived Stromal Cells).
  • Studi menunjukkan bahwa jaringan lemak memiliki yield MSC yang lebih tinggi dibanding sumber jaringan lain.
  • ASC memiliki kapasitas imunomodulasi yang setidaknya setara dengan BM-MSC dalam uji in vitro. [8][9]

IV. Metode Isolasi Sel Punca Dewaa

Setelah mempelajari dari mana sel punca dewasa berasal? Sel punca dewasa manusia biasanya diperoleh dari jaringan-jaringan tertentu yang memiliki kemampuan regenerasi.

Dua sumber utama sel punca dewasa adalah sumsum tulang dan jaringan lemak subkutan. yang masing-masing mengandung jenis sel punca dewasa seperti hematopoietic stem cells (HSC) dan mesenchymal stromal cells (MSC).

Jaringan-jaringan tersebut mengandung populasi sel stromal yang dapat diisolasi melalui teknik kultur sel. Setelah diisolasi, populasi sel murni ini dapat diperbanyak untuk keperluan penelitian atau terapi.

1). Sumsum tulang (Bone marrow)

Isolasi dari sumsum tulang dilakukan dengan mengambil sampel dari donor sehat melalui prosedur aspirasi. Sel-sel mononuklear dipisahkan menggunakan teknik pemisahan berdasarkan kepadatan, lalu ditanam dalam medium kultur dan diperbanyak.

Medium diganti secara berkala untuk menjaga kualitas pertumbuhan sel. Setelah mencapai jumlah yang cukup, sel-sel tersebut juga dipanen dan disiapkan untuk digunakan lebih lanjut.

2). Jaringan lemak (Adipose tissue)

Dalam sebuah jurnal studi dijelaskan sampel diambil dari lapisan lemak bawah kulit perut donor. Jaringan tersebut disegmentasi dalam ukuran kecil, lalu diinkubasi dalam larutan enzim collagenase untuk memisahkan sel-selnya.

Setelah itu, larutan tersebut disaring dan dimasukkan ke dalam wadah kultur khusus, di mana sel-sel dibiarkan tumbuh dalam kondisi yang menyerupai lingkungan tubuh manusia. Jika sel sudah tumbuh cukup banyak, sel tersebut dipanen dan bisa digunakan untuk penelitian atau disimpan dalam suhu sangat rendah.[8][9]

V. Contoh Manfaat Sel Punca Dewasa

Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai penelitian pra-klinis dan uji klinis mulai menunjukkan manfaat nyata dari penggunaan sel punca dewasa untuk terapi regeneratif. Studi-studi ini meneliti efek MSC dan HSC dalam kondisi yang sebelumnya sulit disembuhkan, dan hasil awal menunjukkan potensi perbaikan fungsi jaringan, pengurangan peradangan, dan pemulihan dari kerusakan.

A. Manfaat MSC

MSC dapat diperoleh dari dua kelompok utama, yaitu sumber dewasa dan perinatal. Sumber dewasa MSCs meliputi jaringan contohnya seperti sumsum tulang dan jaringan lemak. Sementara sumber perinatal berasal dari tali pusat, Wharton’s jelly, darah tali pusat, dan jaringan plasenta, yang umumnya diperoleh secara noninvasif setelah proses kelahiran. Secara umum, manfaat MSC untuk bidang kesehatan adalah sebagai berikut :

1). Regenerasi dan perbaikan jaringan

MSCs dapat memperbaiki atau mengganti sel yang rusak melalui transplantasi, dengan kemampuan self-renewal.

2). Efek imunomodulasi

MSCs mampu menekan proliferasi sel T, B, sel dendritik, dan natural killer, serta mengurangi peradangan. Hal ini membuatnya bermanfaat pada kondisi seperti graft versus host disease.

3). Peran pada penyembuhan luka dan anti-inflamasi

MSCs mempercepat penyembuhan dengan cara menurunkan respons inflamasi, meningkatkan vaskularisasi, dan memfasilitasi migrasi sel perbaikan.

Manfaat klinis pada berbagai penyakit :

a). Neurologis: potensi terapi untuk Parkinson’s disease, Alzheimer, multiple sclerosis, cerebral palsy, dan cedera tulang belakang.
b). Respirasi: membantu pemulihan pada COPD, ARDS, idiopathic pulmonary fibrosis, hingga COVID-19.
c). Hati: memperbaiki fungsi hati dan menurunkan fibrosis.
d). Tulang dan sendi: mendukung regenerasi tulang, osteoarthritis, dan fraktur.
e). Jantung: meningkatkan fungsi jantung pada pasien penyakit jantung iskemik dan gagal jantung[10]

B. Manfaat HSC

HSC merupakan jenis sel punca yang berperan penting dalam pembentukan seluruh jenis sel darah, termasuk sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Berasal dari sumsum tulang dan darah tali pusat, HSC telah lama dimanfaatkan dalam terapi transplantasi sumsum tulang untuk mengatasi berbagai gangguan darah dan kanker.

1). Kemampuan dasar

Mampu self-renewal dan menghasilkan semua sel dalam sistem hematopoietik.

2). Peran utama dalam terapi

a) Digunakan melalui hematopoietic stem cell transplantation (HSCT) untuk mengganti sistem pembentuk darah yang rusak.
b) HSCT menjadi terapi utama untuk berbagai kelainan hematologis, imunologis, dan herediter.

3). Aplikasi klinis

a) Hematologi: leukemia, limfoma, dan khususnya acute myeloid leukemia (AML).
b) Neurologi: HSC dari umbilical cord blood digunakan dalam uji klinis pada iskemia, cedera tulang belakang, Alzheimer’s, dan ALS.
c) Imunologi: terapi penyakit autoimun seperti MS, SLE, RA, dan Crohn’s disease [10][11]

Kesimpulan

Sel punca dewasa merupakan sel yang berfungsi memperbaiki dan mengganti sel tubuh yang rusak. Jenis yang paling dikenal adalah HSC yang berperan membentuk sel darah, serta MSC yang berperan dalam regenerasi jaringan dan imunomodulasi.

Dalam aplikasi klinis, HSC telah menjadi terapi standar melalui transplantasi untuk penyakit darah dan kanker, sedangkan MSC menunjukkan potensi besar dalam terapi regeneratif, penyakit autoimun, dan inflamasi meskipun sebagian besar masih dalam tahap uji klinis.

Referensi

Lihat selengkapnya daftar sumber referensi dan jurnal ilmiah yang digunakan pada artikel ini.

Sumber dan Referensi
  1. Stem cells – Health Direct
    healthdirect.gov.au/stem-cells
  2. Biology of stem cells: an overview
    www.kisupplements.org/article/S2157-1716(15)31014-5/fulltext
  3. Adult Stem Cells – University of Notre Dame
    stemcell.nd.edu/research/alternative-stem-cell-sources/adult-stem-cells/
  4. Stem Cell Basics – National Institutes of Health (NIH)
    stemcells.nih.gov/info/basics/stc-basics
  5. Adult Stem Cells: Explained (2025) – DVC Stem (Da Vinci Centre)
    www.dvcstem.com/post/adult-stem-cells
  6. Adult neural stem cell plasticity
    journals.lww.com/nrronline/fulltext/2019/14020/adult_neural_stem_cell_plasticity.11.aspx
  7. Hematopoietic stem cells: generation and self-renewal
    pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/17823616/
  8. Human Allogeneic Bone Marrow and Adipose Tissue Derived Mesenchymal Stromal Cells Induce CD8+ Cytotoxic T Cell Reactivity
    pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC3982127/
  9. Adipose-derived and bone marrow mesenchymal stem cells: a donor-matched comparison
    stemcellres.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13287-018-0914-1
  10. Current Advances in Stem Cell-Based Therapies: Adult Stem Cell Applications
    www.intechopen.com/chapters/1189128
  11. What Are Adult Stem Cells? Their Role in Regenerative Medicine
    www.startstemcells.com/adult-stem-cells-role-in-regenerative-medicine.html